Senin, 29 November 2021

BAB XI IMPLEMENTASI SISTEM

 Implementasi Sistem adalah tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan.

Langkah-langkah pada tahap implementasi sistem:
1.      Menetapkan Rencana Implementasi
2.      Melakukan Kegiatan Implementasi
3.      Tindak Lanjut Implementasi
  1.        MENETAPKAN RENCANA IMPLEMENTASI
Adalah untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap sistem diterapkan pada suatu organisasi.
  2.        MELAKUKAN KEGIATAN IMPLEMENTASI
Ada lima kegiatan yang dilakukan pada langkah ini yaitu:
1.      Pemilihan & Pelatihan Personil
2.      Pemilihan Tempat & Instalasi Perangkat Keras dan Lunak
3.      Pemrograman & Pengetesan Program
4.      Pengetesan Sistem
5.      Konversi Sistem
1.        Pemilihan dan Pelatihan Personil
Personil-personil yang terlibat di dalam sistem informasi adalah:
1.      Tugas-tugas Input-Output Data: Personil-personil yang terlibat dalam menangani pemasukan data dan distribusi dari output.
2.      Tugas-tugas Operasi: Personil-personil yang menangani jalannya operasi pengolahan data yang tidak terlibat secara langsung dengan tugas I/O.
3.      Tugas-tugas Pemrograman: Personil-personil yang menulis program-program komputer.
4.      Tugas-tugas Analis Sistem: Personil-personil yang akan mengembangkan sistem.
Pelatihan Karyawan, dapat dilakukan dengan:
1.      Pelatihan (Training): Personil yang masuk dalam kategori ini adalah personil-personil yang akan mengoperasikan sistem yaitu mereka yang terlibat dalam tugas mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem, merawat & menjaga sistem.
2.      Pendidikan (Education): Personil-personil yang masuk dalam kategori ini adalah mereka yang membutukan & menggunakan sistem misalnya salesman, akuntan dll.
Pendidikan ini lebih ditekankan pada bagaimana kerja dari sistem dan bagaimana cara mengoperasikan sistem.
2.        Pemilihan Tempat & Instalasi Perangkat Keras dan Lunak
Sistem komputer yang besar membutuhkan tempat dengan lingkungan yang lebih harus diperhitungkan. Persiapan fisik ini meliputi: AC untuk mengatur temperatur ruangan, penerangan-penerangan yang cukup, pendeteksi kebakaran, penyedia alat telekomunikasi dll. Langkah selanjutnya adalah menginstalasi perangkat keras & lunak.
3.        Pemrograman & Pengetesan Program
Pemrograman adalah kegiatan menulis kode program yang akan diproses oleh komputer. Setelah programmer selesai membuat program yang sesuai dengan desain sistem yang telah dibuat oleh Sistem Analis dan sebelum program diterapkan, maka program harus bebas terlebih dahulu dari kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu, program harus ditest untuk menemukan kesalahan-kesalahan.
4.        Pengetesan Sistem
Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang diimplementasikan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen dari sistem telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
5.        Konversi Sistem
Merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap mulai untuk dapat digunakan.
3.        TINDAK LANJUT IMPLEMENTASI

BAB X SELEKSI SISTEM

Seleksi Sistem adalah tahap untuk memilih perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada sistem informasi.

1. PENYEDIA TEKNOLOGI

  1. Pabrik Perangkat Keras -> perusahaan yang memproduksi perangkat keras sendiri. Contoh: IBM Corporation.

  2. Pabrik Perangkat Lunak -> perusahaan yang memproduksi perangkat lunak sendiri dapat berupa perangkat lunak sistem atau perangkat lunak paket aplikasi. Contoh: Microsoft Corporation.

  3. OEM singkatan dari Original Equipment Manufacturer. OEM adalah penjual yang membeli dari perusahaan lain dengan volume besar kemudian menambah nilai nilai gunanya dan menjual kembali secara eceran.

  4. Kontraktor Program Mandiri (Independent Program Contractor) -> orang yg akan menuliskan program komputer sesuai dengan pesanan. Berfungsi sebagai programmer di luar perusahaan pemakai program.

  5. Biro Jasa (Service Bureaus) -> perusahaan jasa yg menyediakan jasa pengolahan data untuk beberapa perusahaan langganannya.

  6. Dealer -> penyedia jasa dan produk yg biasanya hanya menawarkan satu macam merk tertentu saja.

  7. Toko Komputer.

2. LANGKAH-LANGKAH MENYELEKSI & MEMILIH SISTEM

Langkah-langkah dalam menyeleksi dan memilih sistem dapat dilakukan oleh pemilih sistem sebagai berikut:

  1. Memilih penyedia teknologi

  2. Meminta proposal dari penjual. Proposal ini nantinya akan digunakan sebagai suatu dasar penilaian untuk penyedia teknologi yg paling tepat.

  3. Menyaring penjual. Hanya proposal yg memenuhi syarat saja yg akan dievaluasi, untuk menentukan  penjual mana yg memenuhi syarat.

  4. Mengevaluasi penjual yg lolos saringan. Proposal yg telah lolos saringan lebih lanjut perlu dibandingkan satu dengan yg lainnya dan diranking untuk menentukan penjual mana yg direkomendasi.

  5. Membuat kontrak. Setelah semua proposal yg memenuhi syarat telah dievaluasi dan telah didapatkan rankingnya untuk tiap-tiap proposal, maka rekomendasi perlu diberikan kepada manajemen. Setelah manajemen memutuskan penjual mana yang menjadi pemenang maka kontrak pengadaan perangkat keras/perangkat lunak perlu dibuat. Tujuan kontrak adalah untuk membuktikan siapa yg bersalah jika terjadi perselisihan di kemudian hari dan tindakan apa saja yg harus dilakukan.

BAB IX PERANGKAT PERMODELAN SISTEM

Ada beberapa perangkat permodelan sistem yang digunakan dalam merancang sistem, yaitu:

1. System Procedure Diagram (flowmap)

Digunakan untuk mendefinisikan hubungan antara bagian (pelaku proses), proses (manual atau berbasis komputer) dan aliran data (dalam bentuk dokumen masukan dan keluaran).

System Procedure Diagram menggunakan simbol-simbol sebagai berikut:

2. Entity Relational Diagram (ERD)

Merupakan jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dari sistem secara abstrak. Tujuan dari Entity Relational ini adalah untuk menunjukkan objek data dan relationship yang ada pada objek tersebut. Di samping itu Model ER ini merupakan salah satu alat untuk perancangan dalam basis data.

1. Komponen ERD

  1. Entity: suatu objek yang dapat dibedakan atau dapat diidentifikasikan secara unik dengan objek lainnya. Simbol: Kotak

  2. Relationship: hubungan yang terjadi antara satu entity dengan entity lainnya. Simbol: Segitiga

  3. Atribut : karakteristik dari Entity yang menyediakan penjelasan detail tentang entity tersebut. Simbol: Oval

2. Derajat Relationship

  1. Unary (Derajat satu): satu buah relationship menghubungkan satu buah entity.

  2. Binary (Derajat Dua): satu buah relationship menghubungkan dua buah entity.

  3. Ternary (Derajat Tiga): satu buah relationship menghubungkan tiga buah entity.

3. Cardinality Rasio

Yaitu menjelaskan batasan pada jumlah entity yang berhubungan melalui suatu  relationship. Jenis-jenis Cardinality Rasio:

  1. One To One (1:1), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding satu.

  2. One To Many (1:M), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding satu berbanding banyak.

  3. Many To One (M:1), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding satu.

  4. Many To Many (M:M), yaitu perbandingan antara entity pertama dengan entity kedua berbanding banyak berbanding banyak.

4. Langkah-Langkah Membuat ERD

  1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh entity yang terlibat

  2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing entity

  3. Menetapkan relationship antara satu entity dengan entity lainnya beserta foreign-keynya

  4. Menentukan derajat dan cardinality rasio untuk setiap relationship

  5. Melengkapi himpunan relasi dengan atribut-atribut yang bukan kunci (non key)

5. Contoh Kasus

  1. Suatu perguruan tinggi mempunyai banyak mahasiswa. Setiap mahasiswa biasanya mengikuti beberapa mata kuliah. Setiap mata kuliah diajarkan oleh seorang dosen dan seorang dosen bisa mengajar beberapa mata kuliah. Pada entitas Mahasiswa diperlukan informasi tentang NIM, Nama_Mhs, Alamat_Mhs dan Jurusan sedangkan Mata Kuliah diperlukan informasi Kd_MK, Nm_Mk, SKS, Semester sedangkan Dosen diperlukan juga informasi tentang Kd_Dosen, Nm_Dosen.

  2. Suatu klinik memiliki praktek dokter bersama, sehingga dalam klinik tersebut memiliki banyak dokter. Seorang pasien, apabila akan berobat harus diperiksa oleh dokter dan sebaliknya dokter pun harus memeriksa pasien. Setiap selesai diperiksa pasien biasanya menerima resep berupa obat dan biasanya setiap pasien menerima beberapa jenis obat. Informasi tentang dokter adalah kode dokter, nama dokter, spesialis dan tarif. Sedangkan informasi tentang pasien adalah nomor pasien, nama pasien dan alamat. Informasi tentang obat adalah kode obat, nama obat, dosis.

3. Normalisasi

Adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

Jenis-Jenis Key:

1.    Super Key: merupakan satu atau lebih atribut yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik

2.    Candidate Key: merupakan kumpulan atribut minimal yang dapat membedakan setiap baris data dalam sebuah tabel secara unik.

3.    Primary Key: memilih sebuah dari Candidate Key, dimana jaminan keunikan key-nya lebih baik.

4.    Alternate Key: Candidate Key yang tidak dijadikan primary key 

Langkah-langkah pembentukan Normalisasi

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

 Pada bentuk ini merupakan kumpulan data yang tidak ada keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.

2. Bentuk Normal Satu ( 1 NF)

Yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data yang atomic, artinya tidak ada lagi kerangkapan data.

3. Bentuk Normal Dua (2 NF)

Yaitu bila relasi tersebut merupakan 1 NF dan setiap atribut tergantung penuh pada primary key.

4. Bentuk Normal Ketiga (3 NF)

Yaitu bila relasi merupakan 2 NF dan tidak bergantung secara transitif pada primary key

BAB VIII DESAIN SISTEM TERINCI

 1.        DESAIN INPUT TERINCI

Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oeh organisasi . Data dari hasil transaksi merupakan masukan untuk sistem informasi.
Dokumen dasar merupakan formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi. Data yang sudah dicatat di dokumen dasar kemudian dimasukkan sebagai input ke sistem informasi untuk diolah.
MENGATUR TATA LETAK ISI INPUT
Tujuannya :
1.      Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari input apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan atau belum.
2.      Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan input yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain input ini untuk menentukan posisi kolom, baris, dan informasi yang arus disajikan di suatu input.
2.        DESAIN OUTPUT TERINCI
Pada tahap desain output secara umum, desain output ini hanya dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari sistem baru. Output apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang baru? Desain output secara umum dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan ini. Bagaimana dan seperti apa bentuk dari output-output tersebut?
Desain output terinci dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan ini. Desain output yang akan dibahas pada bab ini adalah untuk output berbentuk laporan dimedia keras seperti kertas. Desain output di media lunak dalam bentuk dialog di layar terminal akan dibahas selanjutnya.
Bentuk Laporan
Bentuk dari laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi, yang paling banyak digunakan adalah dalam bentuk tabel dan berbentuk grafik atau bagan.
MENGATUR TATA LETAK ISI OUTPUT
Pengaturan isi dari output akan secara langsung menentukan kemudahan dari output untuk dipahami dan dimengerti. Pengaturan tata letak output merupakan pekerjaan desain yang penting dan sangat diperlukan baik bagi pemakai sistem maupun bagi programmer. Bagi pemakai sistem digunakan untuk menilai isi dan bentuk dari output apakah sudah sesuai yang diinginkan atau belum.
Bagi programmer akan digunakan sebagai dasar pembuatan program untuk menghasilkan output yang diinginkan. Programmer membutuhkan desain output ini untuk menentukan posisi kolom, baris dan informasi yang harus disajikan disuatu output. Pengaturan tata letak isi output yang akan dicetak diprinter dapat digunakan alat bagan tata letak printer (printer layout chart) dan kamus data output.
3.        DESAIN DIALOG LAYAR TERMINAL
Merupakan rancang bangun dari percakapan antara pemakai sistem (user) dengan komputer. Percakapan ini dapat terdiri dari proses memasukkan data ke sistem, menampilkan output informasi kepada user atau dapat keduanya.
Terdapat beberapa strategi membuat dialog layar komputer :
1.      MENU, Banyak digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai (user interface) yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan beberapa alternatif  atau option atau pilihan yang disajikan kepada user.
2.      KUMPULAN INSTRUKSI (Instruction Set)
Strategi dialog ini dilakukan dengan menuliskan suatu instruksi oleh user dan sistem akan mengaktifkan instrusi tersebut serta memberikan respon jawaban.
3.      DIALOG PERTANYAAN ( Question Dialog)
Sistem akan menampilkan terlebih dahulu pertanyaan dan user akan menjawabnya
4.        DESAIN DATABASE TERINCI
Ditahap desain secara umum sebelumnya, desain database hanya dimaksudkan untuk mengidentifikasi kebutuhan file-file database yang diperlukan oleh sistem informasi saja. Pada tahap desain terinci ini, desain database dimaksudkan untuk mengidentifikasi isi atau struktur dari tiap-tiap file yang telah diidentifikasi didesain secara umum.
Elemen-elemen data disuatu file database harus dapat digunakan untuk pembuatan suatu output. Demikian juga dengan input yang akan direkam di database, file-file database harus mempunyai elemen-elemen untuk menampung input yang dimasukkan. Untuk dapat merancang database terinci digunakan teknik normalisasi
5.        DESAIN TEKNOLOGI TERINCI
Pada desain teknologi secara umum telah ditentukan jenis dan jumlah dari teknologi yang akan digunakan. Yang belum didefinisikan secara pasti pada tahap ini adalah kapasitas dari teknologi simpanan luar yang akan digunakan. Kapasitas simpanan luar yang telah didefinisikan pada tahap desain secara umum hanya ditaksir secara kira-kira terlebih dahulu berdasarkan pengalaman analis sistem.
Setelah file-file database berhasil didesain secara rinci, kebutuhan kapasitas simpanan luar sekarang dapat dihitung dengan lebih tepat. Besarnya kapasitas simpanan luar yang dibutuhkan oleh sistem informasi dapat dihitung berdasarkan besarnya file-file database yang akan menimpan data untuk satu periode tertentu.

BAB VII DESAIN SISTEM SECARA UMUM

  1.  DESAIN MODEL SECARA UMUM
Sistem analis dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk Physical System & Logical Model. Bentuk Physical System dapat digambarkan dengan sistem Flowchart. Dan Logical Model dapat digambarkan dengan Data Fow Diagram (DFO).
          1.  Data Flow Diagram
Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika.
Fungsi Data Flow Diagram (DFD)
Fungsi dari Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem.
-     Simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram
1.      External Entity (Kesatuan Luar)
2.      Data Flow (Arus Data)
3.      Process (Proses)
4.      Data Store (Simpanan Data)
1.      External Entity (Kesatuan Luar)
Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnyayang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar dapat berupa :
a.       Suatu kantor, departemen, atau divisi dalam perusahaan.
b.      Orang atau sekelompok orang di organisasi tersebut.
c.       Suatu organisasi atau orang yang berada diluar organisasisperti misalnya langganan, pemasok.
d.      Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem.
Simbol : kesatuan luar dapat digambarkan dengan suatu notasi kotak.
                       
2.      Data Flow (Arus Data)
Arus Data mengalir diantara proses, simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus data dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut :
a.       Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan
b.      Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem
c.       Masukan untuk komputer
d.      Data yang dibaca atau direkam ke suatu file
e.       Suatu isian yang dicatat pada buku agenda
Simbol : arus data dapat digambarkan dengan suatu panah
           
3.      Process (Proses)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arys data yang akan keluardari proses.
Simbol : 
4.      Data Store (Simpanan Data)
Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa :
a.       Suatu file atau database di sistem komputer
b.      Suatu arsip atau catatan manual
c.       Suatu tabel acuan manual
d.      Suatu agenda atau buku
Simbol :          
            Didalam DFD terdapat 3 level atau tingkatan, yaitu :
1. Diagram Konteks : menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.
2. Diagram Nol (diagram level-1) : merupakan satu lingkaran besar yang mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya. Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol. di dalam diagram ini memuat penyimpanan data.
3. Diagram Rinci : merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram Nol.
2.      Bentuk Data Flow Diagram
Terdapat 2 bentuk Data Flow Diagram yaitu Physical Data Flow Diagram (Diagram Arus Data Fisik) dan Logical Data Flow Diagram (Diagram Arus Data Logika). Data Flow Diagram Fisik lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada (sistem lama) dan lebih menekankan pada bagaimana proses dari sistem yang diterapkan. Sedangkan diagram arus data logika digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan dan lebih menekankan proses-proses yang terdapat di sistem.
           
3.      Pedoman Menggambarkan Data Flow Diagram
1.      Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di sistem
2.      Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.
3.      Gambarkan terlebih dahulu suatu disgram konteks. Dari diagram konteks ini akan digambar dengan lebih rinci lagi yang disebut dengan level 0. Tiap-tiap proses di level 0 akan digambar secara lebih rinci lagi disebut dengan level 1. Tiap- tiap proses di level 1akan digambar secara lebih rinci lagi disebut dengan level 2 dan seterusnya sampai tiap-tiap proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi.
4.      Gambarkan bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem terlebih dahulu. Bagan berjenjang digunakan untuk mempersiapkan penggambaran DAD ke level-level lebih bawah lagi.
5.      Gambarlah sketsa DAD untuk diagram level 0 berdasarkan proses di bagan berjenjang.
6.      Gambarlah DAD untuk level-level berikutnya yaitu level 1 dan seterusnya untuk tiap-tiap proses yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya.
2.      DESAIN INPUT SECARA UMUM
Langkah-langkah desain input  secara umum adalah :
1.      Menentukan kebutuhan input dari sistem informasi
2.      Menentukan parameter dari desain input tersebut.
Contoh :          Data Induk Pegawai
            Nomor Induk Pegawai :
            Nama Pegawai :
            Alamat :
Tempat Lahir :
Tanggal Lahir :
Pendidikan :
3.      DESAIN OUTPUT SECARA UMUM
Langkah-langkah desain output secara umum adalah :
1.      Menentukan kebutuhan output dari sistem informasi
2.      Menentukan parameter dari desain output tersebut
Contoh :          DAFTAR  PEGAWAI
NIP
NAMA
ALAMAT
TEMPAT
LAHIR
TGL
LAHIR
PENDIDIKAN






4.      DESAIN DATABASE SECARA UMUM
Database dibentuk dari kumpulan file. Sedangkan file dibentuk dari kumpulan record. Dan record dibentuk dari kumpulan field. Sedangkan field merupakan kumpulan dari item data. Item data dapat berupa huruf, angka, atau simbol-simbol khusus.
Langkah-langkah desain database secara umum :
1.      Menentukan kebutuhan file pada sistem informasi
2.      Menentukan parameter dari desain database tersebut : Type File, Media File, Organisasi File & key field dari file tersebut.
5.      DESAIN TEKNOLOGI SECARA UMUM
Untuk tahap desain teknologi secara umum, langkah pertama perlu dilakukan oleh analis adalah mengidentifikasi jenis dari teknologiyang dibutuhkan, baik yang berkaitan dengan penggunaan hardware (perangkat keras), software (perangkat lunak) dan brainware yaitu personil yang terlibat dengan sistem informasi. Kemudian langkah kedua adalah menentukan jumlah yang dibutuhkan dalam penggunaan hardware maupun software untuk sistem informasi tersebut.

Soal dan Jawaban Bab IX

  Soal 1. Pada penggambaran flowmap sebutkan dan gambarkan symbol – symbol yang ada di dalam flowmap ! Jawaban : ·                 Sim...